Rabu, 20 April 2016

Tes Kepribadian




      1.       Psikoanalisa
·         Freud membagi The structure of mind yakni id, ego dan superego.
·         Ia juga membahas mengenai defense mechanism.
·         Defense mechanism ini kemudian dikembangkan Vaillant.
·         Vaillant membagi kelompok defense mechanism Freud menjadi 4 tipe yakni:psychotic, immature, neurotic, dan mature.
      2.       Self-theory
·         Ahli teori fenomenologis yang paling berpengaruh adalah Carl Rogers, yang percaya bahwa diri atau konsep diri adalah pusat kepribadian.
·         Rogers menemukan Q-sort untuk mengukur konsep diri dan diri ideal.
·         Dalam Q-sort,  semacam laporan diri referensial di sembilan skala dari least like mesampai most like me.
·         Dalam Q-sort terdapat banyak angka yang berhubungan dengan beberapa statement seperti:
-        I am poised
-        I put on false front
-        I make strong demands on myself
-        I am a submissive person
-        I am likeable
      3.       Analytic Factor Trait Theory
·         Cattell membagi aspek kepribadian menjadi 2. Yakni: surface traits dan source traits.
·         Produk dari Cattell ini adalah Sixteen Personality Factor yang berbentuk Kuesioner, lebih dikenal sebagai 16PF (Schuerger, 1995).
     4.       Trait-Dimensional Theory
·         Hampir sama Cattell, Eysenck juga mengembangkan teori dimensi kepribadian
·         yakni kepribadian itu sendiri dibagi menjadi 4. IntrovertedExtraverted, Emotionally Stable, dan Emotionally unstable (neurotic).
STUKTUR TES KEPRIBADIAN
      1.       Self report

      2.       Proyeksi
·         Dalam tes kepribadian, metode proyeksi menggambarkan kategori dari sebuah alat tes untuk mempelajari kepribadian dengan stimulus yang tidak terstruktur.
·         Awalnya yang mengembangkan tes proyeksi pertama kali adalah Galton (1879) yakni, tes asosiasi kata. Kemudian diadaptasi oleh Kent dan Rosanoff (1910) dan dipakai oleh C.G. Jung dan lainnya.
TES KEPRIBADIAN YANG MASUK DALAM THEORITICAL
      1.       Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
·         Menurut Edwards, EPPS  benar-benar tes yang tidak ada benar atau salah jawaban.
·         Pada satu waktu, EPPS digunakan secara luas di pusat-pusat konseling (Lubin, Wallis, & Paine, 1971). Dasar teoritis untuk EPPS adalah sistem kebutuhan yang diusulkan olehMurray (1938),
·         Dalam mengembangkan EPPS, Edwards memilih 15 kebutuhan dari daftar Murray dan item yang dibangun dengan validitas isi.
      2.       Personality Research Form, Third Edition (PRF-III) and Jackson Personality Inventory Revised         (JPI-R).
·         PRF dan JPI-R didasarkan pada teori kebutuhan Murray (1938). Namun, tidak seperti Edwards, konstruktor dari tes ini dikembangkan khusus untuk definisi masing-masing kebutuhan.
·         Revisi terbaru dari JPI (JPI-R) memiliki suatu bentuk yang terdiri dari 300 item benar-salah dan 15 skala untuk digunakan dengan siswa SMA, mahasiswa dan orang dewasa. 15 skala telah dikelompokkan pada dimensi  disebut analitis, ekstrover, emosional, oportunistik, dan dapat diandalkan.
·         The JPI dimaksudkan untuk digunakan pada individu normal untuk menilai berbagai aspek kepribadian termasuk interpersonal, kognitif, dan Nilai orientasi (Ashton, 1998; Mikulay & Goffin, 1998).
      3.       Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
·         MBTI adalah self-report inventory untuk mengklasifikasi seorang individu berdasarkan adaptasi dari teori tipe kepribadian dari Carl Jung.
·         Instrumen MBTI, terdiri atas 166 item versi form F dan 126 item versi Form G. Tapi kebanyakan Form F yang dipakai dengan alasan kemudahan.
·         Skoring MBTI menggunakan teori 4 dimensi independen, yakni: Extraversion-Introversion, Sensing-iNtuition,Thinking-Feeling, Judging-Perceptive.
      4.       DICS
·         DISC adalah tes format kuesioner yang membuat konstruk empat dimensi mendasar. Alat tes ini diciptakan oleh William Maston pada tahun 1950.  pada tahun 1928 Marston membuat terobosan konseptual dengan terbitnya "Emosi Orang Normal". Konsepnya terdiri dari kombinasi teori psikodinamik dan evolusi. Untuk Marston tujuannya adalah untuk menempatkan psikologi pada pijakan yang sama dengan ilmu-ilmu keras fisika, kimia dan biologi yang akhirnya menghantarkan ia mengidentifikasi dan menentukan psychons.
·         Marston diuraikan versinya dari "psychon" dengan empat tema: Dominasi (Dominance), Inducement, Submission dan Kepatuhan (Complience), jenis utama dari respon manusia.
      5.       PAPIKOSTICK (Personality and Preference Inventory)
·         Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Versi Swedia
·         lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini diperkenalkan pada tahun
·         1997 dengan versi ipsative (PAPI-I) dan normative (PAPI-N).
·         PAPI didasarkan pada penelitian dan
·         teori kepribadian “needs- theory” oleh Murray (1938).
·         digunakan untuk
·         perbandingan dan seleksi.
·         PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran kebutuhan atauneeds dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu di tempat kerja).
·         PAPI untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakilineed dan role tertentu.(Cemani, 2013).

TES KEPRIBADIAN YANG TERMASUK DALAM FACTOR ANALITIC
      1.       NEO Personality Inventory Revised (NEO PI-R)
·         Para pengembang tes ini digunakan baik analisis faktor dan teori dalam pengembangan item dan konstruksi NEO-PI-3 berupaya untuk memberikan inventarisasi serbaguna untuk memprediksi perilaku kepentingan, kesehatan dan penyakit, psikologis kesejahteraan, dan gaya koping karakteristik.
·         Tes kepribadian, NEO-PI-3 paling banyak diteliti selama dekade terakhir (ex, Caprara, Barbaranelli, & Comfrey, 1995; Huprich, 2003; Piedmont, 1998;Sherry, Henson, & Lewis, 2003; Sutin & Costa, 2011).

TES KEPRIBADIAN YANG TERMASUK DALAM CRITERION GROUP STRATEGICT
      1.       Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2)
·         Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI dan MMPI-2) adalah laporan diri kuesioner yang berbentuk benar-salah. Laporan biasanya berasal dari referensi diri seperti "Saya suka makanan yang baik" dan "Aku tidak pernah sulit tidur." Subyek Akan memilih "Benar" atau "Salah" untuk setiap pernyataan yang berlaku untuk diri mereka sendiri
      2.       PIC-2 (Personality Inventory For Children- 2)
·         Alat tes ini revisi dari PIC-R yang populer ditahun 1950-an. Pada alat ini sangat cocok untuk mengukur kepribadian anak usia 5-19 tahun. PIC-2 mengandung statement benar salah sebanyak 275 yang dikerjakan oleh orang tua atau pengganti orang tua.
·         Contoh statement-nya seperti ini:
-        My child finds it difficult to fall asleep
-        My child is a finicky eater
-        My child has threatened to kill him/her self
      3.       California Personality Inventory ( CPI)
·         CPI (Gough, 1987) adalah contoh kedua dari tes kepribadian terstruktur dibangun terutama oleh strategi kriteria-kelompok. Untuk tiga dari 36 skala CPI dalam revisi terbaru, kelompok kriteria (misalnya, laki-laki versus perempuan; homoseksual laki-laki versus laki-laki heteroseksual) yang kontras untuk menghasilkan langkah-langkah kepribadian yang dikategorikan sebagai (1) introversi-ekstroversi, (2) konvensional dibandingkan konvensional norma berikut, dan (3) realisasi diri dan rasa integrasi.

TES YANG TERMASUK TES PROYEKSI
      1.       Rorschach
·         Herman Rorschach, pencetus tes yang menyandang namanya, J. Kerner (1857) mencatat bahwa individu sering melaporkan makna pribadi istimewa atau unik saat melihat rangsangan noda tinta. Ia mengidentifikasi gangguan psikologis. dari inkblots mulai tahun 1911 dan memuncak pada tahun 1921 dengan penerbitan bukunya yang terkenal Psikodiagnostik. Setahun kemudian, ia tiba-tiba meninggal tak terduga karena penyakit serius pada usia 37.
·         Rorschach dikonstruk untuk setiap kartu stimulus dengan menjatuhkan tinta ke selembar kertas dan dilipat. Hasilnya adalah bentuk yang unik, bilateral simetris pada latar belakang putih.
      2.       TAT ( Thematic Apperception Test)
·         The Thematic Apperception Test (TAT) diperkenalkan pada tahun 1935 oleh Christina Morgan dan Henry Murray dari Harvard University. Hal ini sebanding dengan Rorschach dalam banyak hal, termasuk pentingnya dan masalah psikometri. Sebagai dengan Rorschach, penggunaan TAT tumbuh pesat setelah diperkenalkan; dengan pengecualian dari Rorschach, TAT digunakan lebih dari uji proyektif lainnya (Wood et al., 2003).
      3.       WZT (The Wartegg Zeichen Test)
·         The Wartegg Zeichen Test (WZT, atau Wartegg Drawing Penyelesaian Test) diperkenalkan oleh Ehrig Wartegg (1939) sebagai metode evaluasi kepribadian dalam tradisi psikologi Gestalt di Leipzig, Jerman (pada sejarah awal metode ini, lihat Klemperer, 2000; Lockot, 2000; Roivainen, 2009).
·         Bentuk WZT terdiri dari lembaran kertas berukuran A4 standar dengan delapan 4 cm 4 cm kotak dalam dua baris di bagian atas lembar. Sebuah tanda sederhana dicetak di masing-masing kotak.
      4.       Test Drawing Tree ( BAUM)
·         Test Drawing Tree sebagian besar dikenal sebagai Baum Test ('baum' yang berarti pohon dalam bahasa Jerman), dan adalah metode aprojective dikembangkan oleh Jerman psikolog Charles Koch pada tahun 1952.
·         TDT adalah tes non-invasif dan dapat disajikan kepada anak / pasien sebagai permainan menggambar, sehingga relative mudah dijalankan.
·         Sketsa pohon adalah berarti tidak langsung mengekspresikan diri, sehingga mata pelajaran dapat non-verbal berkomunikasi negara laten pikiran mereka, dengan hampir tidak ada perlawanan
      5.       DAM ( Drawn A Man or Drawn A Person)
·         Karen Machover (1949,1951) adalah pioner dibalik prosedur clinical assessment toolyang dikenal Drawn A-Person Test.
·         Alat ini diadministrasi dengan selembar kertas kosong dan pensil serta penghapus oleh para pengujinya.
·         Interpretasi  DAP berproses sepenuhnya pada clinical-intuitive manner yang dibimbing oleh number of tentative psychodynamically sesuai hipotesis.
      6.       Children Apperception Test ( CAT)
·         Alat tes ini mengandung 10 gambar dan sangat cocok pada anak usia 3 sampai 10 tahun. CAT didesain menyerupai TAT .
·         Untuk anak-anak yang dibawah 3 tahun bisa menggunakan CAT-A yang berisi gambar-gambar hewan. Menurut pengembang tes ini, bagi anak-anak hewan lebih bisa dimaknai ketimbang gambar manusia. CAT juga ada yang bergambar manusia. Biasanya disebut CAT-H yang diperuntukkan untuk anak yang usianya lebih tua
      7.       Goodenough-Harris Drawing Test
·         Tes ini tujuan awalnya merevisi tes DAP.
·         Tes ini diciptakan oleh seorang penstandar tes inteligensi, yakni, Florence Goodenough.
·         Tes ini bisa dikerjakan secara kelompok atau individual.
·         Tes ini bertujuan untuk menilai kedewasaan intelektual.
      8.       Complete-S

·         Tes ini adalah sekumpulan kata pertama dalam beberapa kalimat yang hanya bisa interpretasi melalui 2 cara. Subjektif- intuitive.

Minggu, 03 April 2016

sejarah Tes Psikologi

 Awal Mula Tes Moderen pada Dunia Kerja
       Masalah yang didapati saat itu adalah bagaimana memilih pekerjaan yang memungkinkan bagi pekerja.
       Berawal dari kekhaisaran Cina dalam memilih individu yang berjasa guna posisi dalam pemerintahan.
       Tes yang dilakukan saat itu adalah kemahiran memanah, musik dan menunggang kuda kemudian tes tertulis berupa pengetahuan hukum, geografi dan agrikultur.
       Berhenti pada tahun 1905, tes berdasarkan riwayat dalam perkuliahan.
       Dikembangkan di Inggris pada tahun 1860.

Awal Mula Tes Moderen pada Bidang Pendidikan
       Pertanyaan mendasar adalah bagaimana mengetahui bahwa murid telah memperoleh pengetahuan atau kemampuan guru dalam memberikan pengetahuan.
       Terjadi selama Middle Ages yang berkembang pertama kali di universitas di Eropa pada abad 13.
       Pada masa itu gelar yang diberikan berupa sertifikasi kelayakan dalam mengajar dan ujian lisan yang dirancang untuk calon kandidat dalam menunjukkan kompetensinya.
       Akhir abad 19, di Eropa dan Amerika, ujian menjadi metode untuk memastikan pemberian gelar dan pelatihan profesi

Awal Mula Tes Moderen pada Psikologi Klinis
       Permasalahan membedakan yang “normal” dari “abnormal” dalam lingkup emosi, intelektual dan tingkah laku.
       Beberapa awal mula tes psikologi merupakan cabang dari psiaktri (Bondy, dalam Urbina, 2014)
       Berkembang di Jerman dan Paris, abad 19.
       Beberapa instrumen digunakan untuk penilaian fungsi kognitif pasien yang mengalami gangguan seperti mental disorder atau kerusakan otak.

Lahirnya IQ.

Pada tahun 1911, psikolog Jerman bernama William Stern mengusulkan bahwa tingkat mental  skala Binet - Simon, dilabel ulang sebagai skor usia mental , dibagi dengan usia kronologis subjek untuk mendapatkan hasil bagi mental yang akan lebih akurat mewakili kemampuan pada usia yang berbeda . Untuk menghilangkan desimal , hasil bagi jiwa itu dikalikan dengan 100 , dan segera menjadi dikenal sebagai intelligence quotient , atau IQ .

validitas dan Reliabilitas

Pengertian Validitas
Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen


B.  Jenis-jenis Validitas
Menurut Sudijono (2009) terdapat berbagai jenis validitas, antara lain:

1.  Pengujian Validitas Tes Secara Rasional
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis.

2. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelususran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas isi adalah yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isisnya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahkan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan).

3. Validitas konstruksi (Construct Validity)
Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka atau rekaannya. Adapun secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil belajar tersebut telalh dapat dengan secara tepat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori psikologis


Pengertian Reliabilitas
Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan.

Senin, 21 Maret 2016

Mengenal Psikodiagnostik:)

Mari Mengenal psikodiagnostik!
Kita mulai dari sejarah, Psikodiagnostik ini muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes yang dinamakan “Test Rorschach” dengan Metode untuk menilai adaanya kelainan2 psikis pada seorang pasien mental (diagnosa). Hingga saat ini Psikologi terus berkembang dan diagnosa tidak hanya pada bidang klinis namun juga Pemeriksaan psikologi di bidang kerja atau pendidikan
  • Pengertian menurut, James Drever (1971):
Psychodiagnostic is the attempt to assess characteristics through of the observation of external fatures, as physiognomy, craniology, graphology, study of voice, gait, etc
  • Penggunaan Psikodiagnostik :
1. Clinical setting, misalnya di rumah sakit, pusat kesehatan mental atau klinik2 konsultasi psikologis. Contoh: mendeteksi gangguan psikis individu (klien), mengukur kemampuan/ kekuatan pribadi individu, menetapkan pola terapi/ treatment yg efektif.
2. Legal setting, misalnya di pengadilan, lembaga pemasyarakatan dan tempat rehabilitasi lainnya yang berhubungan dengan masalah kriminal dan kejahatan, seperti penderita narkoba, rehabilitasi anak.
3. Educational & Vocational Guidance, misalnya di sekolah, universitas atau pusat pelatihan, pusat bimbingan karir. Fokus: advice di bidang pengembangan studi dan kerja.
4. Educational & Vocational Selection, misalnya rekrutmen di perusahaan/ organisasi atau bidang pekerjaan lainnya, penentuan bidang studi/ jurusan studi.
5. Research Setting, untuk kepentingan pengembangan ilmu & teknik serta metode psikodiagnostik, biasanya dlm lingkup akademik/ perguruan tinggi.

  • Metode Psikodiagnostik antara lain: wawancara, observasi, analisa dokumen pribadi (otobiografi,biografi, buku harian, surat pribadi, dsb), dan tes psikologi.
  • Lima kelompok profesi yang menggunakan psikodiagnostik: 

  • Psikolog
  • Psikiater
  • Petugas rekrutmen dalam bidang industri (personel worker)
  • Petugas bimbingan dan konseling (dalam bidang pendidikan)

Mengenal Psikodiagnostik:)

Mari Mengenal psikodiagnostik!
Kita mulai dari sejarah, Psikodiagnostik ini muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes yang dinamakan “Test Rorschach” dengan Metode untuk menilai adaanya kelainan2 psikis pada seorang pasien mental (diagnosa). Hingga saat ini Psikologi terus berkembang dan diagnosa tidak hanya pada bidang klinis namun juga Pemeriksaan psikologi di bidang kerja atau pendidikan
  • Pengertian menurut, James Drever (1971):
Psychodiagnostic is the attempt to assess characteristics through of the observation of external fatures, as physiognomy, craniology, graphology, study of voice, gait, etc
  • Penggunaan Psikodiagnostik :
1. Clinical setting, misalnya di rumah sakit, pusat kesehatan mental atau klinik2 konsultasi psikologis. Contoh: mendeteksi gangguan psikis individu (klien), mengukur kemampuan/ kekuatan pribadi individu, menetapkan pola terapi/ treatment yg efektif.
2. Legal setting, misalnya di pengadilan, lembaga pemasyarakatan dan tempat rehabilitasi lainnya yang berhubungan dengan masalah kriminal dan kejahatan, seperti penderita narkoba, rehabilitasi anak.
3. Educational & Vocational Guidance, misalnya di sekolah, universitas atau pusat pelatihan, pusat bimbingan karir. Fokus: advice di bidang pengembangan studi dan kerja.
4. Educational & Vocational Selection, misalnya rekrutmen di perusahaan/ organisasi atau bidang pekerjaan lainnya, penentuan bidang studi/ jurusan studi.
5. Research Setting, untuk kepentingan pengembangan ilmu & teknik serta metode psikodiagnostik, biasanya dlm lingkup akademik/ perguruan tinggi.

  • Metode Psikodiagnostik antara lain: wawancara, observasi, analisa dokumen pribadi (otobiografi,biografi, buku harian, surat pribadi, dsb), dan tes psikologi.
  • Lima kelompok profesi yang menggunakan psikodiagnostik: 

  • Psikolog
  • Psikiater
  • Petugas rekrutmen dalam bidang industri (personel worker)
  • Petugas bimbingan dan konseling (dalam bidang pendidikan)